Sidoarjo (Pinmas) —- Menteri Agama Suryadharma Ali mengungkapkan bahwa dari sekian banyak capaian Kementerian Agama, ada tiga hal yang mendapatkan perhatian khusus. Ketiga hal tersebut menyangkut penyelenggaraan ibadah haji, kerukunan antar umat beragama, dan pendidikan.
“Dari tiga hal tersebut, dua sudah, satu Kurang. Dua hal yang tercapai adalah Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Peningkatan Kerukunan Antarumat beragama kita. Sedang yang kurang adalah tentangPendidikan,” terang Menag saat membuka Rapat Koordinasi Pimpinan PTAI bersama Kementerian Agama dan Penandatanganan Pakta Integritas Peserta Sertifikasi Dosen yang lulus Tahun 2013, di Utami-Hotel, Sidoarjo-Jatim, Senin (17/3).
Acara yang diprakarsai oleh Kopertais Wilayah IV (Jatim, Bali, NTT dan NTB) ini rencananya dihadiri 162 Ketua yayasan PTAI dan para rektor/ketua PTAIN/S se-Indonesia. Turut serta dalam rapat tersebut adalah Dirjen Pendis Nur Syam dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ace Saefuddin.
“Kita mempunyai banyak lembaga pendidikan, kita memiliki banyak dosen dan mahasiswa, pondok pesantren dan santri. Harus kita perjelas strategi dan model pendidikan kita agar kelak, lembaga pendidikan kita mampu menelurkan lulusan yang handal, wisudawan yang paripurna,” ungkap Menag.
Menag berharap, selain mempunyai pengetahuan agama dan keagamaan yang mendalam, lulusan pendidikan Islam juga menguasai berbagai macam disiplin ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkanmasyarakat. “Kita harus bergerak cepat, harus memberi kontribusi pada lembaga pendidikan kita. Agar ke depan maju dan berkualitas,” terang Menag.
Menag mengakui bahwa lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag telah berbenah dan lebih baik, namun demikian belum mampu menjawab tantangan zaman. Karenanya, Menag berharap bisa dilakukan perubahan yang lebih.
“Apa yang telah dicapai lembaga pendidikan kita, jangan berhenti di situ. Dalam rapat koordinasi ini, tolong hasilkan sesuatu yang dibutuhkan negeri ini. Agar ke depan, para lulusan kita, mampu menjawab tantangan zaman dan memberi solusi bagi berbagai permasalahan negeri ini,” pesan Menag.
“Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta harus mampu memposisikan diri sebagai agent perubahan,” tambahnya.
Dikatakan Menag bahwa ke depan syiar agama Islam harus terus tegak dan mampu membangun masyarakat dan negeri kearah yang lebih baik dan bermartabat. Semua ini harus dipersiapkan oleh lembaga pendidikan Islam, baik swasta maupu negeri.
“Semua ini bisa kita lakukan, kalau kita kembali pada dasar dan landasan keilmuan kita, yakni Qur’an dan Hadits. Kedua sumber ilmu itu jangan dipersempit pada ilmu-ilmu agama, namun juga ilmu-ilmu umum yang dibutuhkan dalam masyarakat dan negara kita” seru Menag. (G-penk/mkd/mkd)
sumber : www.kemenag.go.id