Rabu, 28 Januari 2015

MODEL PEMBELAJARAN THINK FIND AND SAY


Oleh: Jasman, S.Pd
Guru SMA Negeri 1 Toboali

Sudradjat (2008) mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru. Selanjutnya Soetopo (2005: 145) mendefinisikan model pembelajaran adalah pola untuk menerapkan kurikulum, merancang materi belajar, dan untuk melakukan pembimbingan siswa dalam kelas atau lainnya. Sedangkan Sumantri (2001: 37) mendefenisikan model pembelajaran  adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Model pembelajaran adalah suatu rencana pelaksanaan pembelajaran yang didesain secara sistematis untuk mendukung pembelajaran guna memberikan pengalaman belajar kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran menjadi kerangka berpikir tentang desain pembelajaran dari tahap awal sampai akhir  yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi selama pembelajaran berlangsung.
Ada beberapa fungsi penting dari model pembelajaran, yaitu:
1.        Model pembelajaran digunakan sebagai pedoman guru untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. 
2.        Model pembelajaran menjadi pedoman untuk melakukan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Marc Belt (1950) mengungkapkan bahwa model pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.         Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu, misalnya model pembelajaran inkuiri yang disusun oleh Richard Suchman dan dirancang untuk mengembangkan penalaran didasarkan pada tata cara penelitian ilmiah. Model pembelajaran kelompok yang disusun oleh Hebert Thelen yang dirancang untuk melatih partisipasi dan kerjasama dalam kelompok didasarkan pada teori John Dewey.
b.        Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
c.         Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
d.        Memiliki perangkat bagian model yang terdiri dari:
·           urutan langkah pembelajaran,yaitu tahap-tahap yang harus dilakukan oleh guru bila akan menggunakan model pembelajaran tertentu.
·           prinsip reaksi, yaitu pola perilaku guru dalam memberikan reaksi terhadap perilaku siswa dalam belajar.
·           sistem sosial, adalah pola hubungan guru dengan siswa pada saat mempelajari materi pelajaran. ada tiga pola hubungan dalam sistem sosial yaitu tinggi, menengah, dan rendah. pola hubungan disebut tinggi apabila guru menjadi pemegang kendali dalam pembelajaran. pola hubungan disebut menengah apabila guru berperan sederajat dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran. pola hubungan disebut rendah apabila guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran.
·           sistem pendukung adalah penunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas misalnya media dan alat peraga.
e.         Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baik dampak langsung dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maupun dampak tidak langsung yang berhubungan dengan hasil belajar jangka panjang. Menurut Komaruddin (2000) bahwa model belajar dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan.
Seorang guru menerapkan model pembelajaran supaya kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih variatif. Tujuan utamanya adalah agar siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Manilia (2012: 5 – 6) membagi ada 6 tujuan penerapan model pembelajaran adalah:
a.       Menanamkan kesadaran dari dalam diri siswa untuk memahami lingkungan sekitar dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, menemukan masalah dan menciptakan pemecahannya.
b.      Menekankan siswa untuk bisa memahami diri sendiri dengan baik agar menjadi lebih kreatif.
c.       Menyadari siswa sebagai harus mampu bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Model pembelajaran sosial ini mempunyai ciri sebagai model pembelajaran yang menekankan pada konsep kerjasama antar siswa.
d.      Melatih siswa untuk mampu mengoreksi diri sendiri. Model ini memusatkan perhatian pada perilaku yang terobsesi dan dalam rangka mengkomunikasikan keberhasilan.
Banyaknya literatur yang membahas tentang model pembelajaran menyebabkan model pembelajaran menjadi sebuah tema yang popular. Beberapa literature membagi model pembelajaran menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok model sosial, personal, pengolahan informasi, dan kelompok sistem perilaku (Barlian, 2009: 80). Oleh sebab itu, guru harus mampu memilih model yang sesuai dengan konteks pembelajaran.
Penulis berpendapat bahwa model yang tepat untuk mata pelajaran rumpun IPS seperti ekonomi, sosiologi adalah kelompok model sosial. Alasannya karena model pembelajaran tersebut akan mengakibatkan terjadinya beberapa hal di bawah ini, yaitu: 1) Menimbulkan sikap saling ketergantungan positif antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. 2) Terjadinya interaksi langsung yang terjadi antara siswa dan guru. 3) Siswa dituntut untuk menggunakan keterampilan sosial. 4) Adanya evaluasi proses kelompok.

Model Pembelajaran Think Find and Say
Sebagai  bentuk pembelajaran kooperatif, penerapan model pembelajaran pada prinsipnya bertujuan untuk mengoptimalkan partisipasi siswa dan meminimalisir peran guru dalam pembelajaran. model pembelajaran dipakai sebagai bentuk tindaklanjut dari metode diskusi yang ada. Ada banyak model pembelajaran yang sering muncul dalam literatur pendidikan dunia. Beberapa model pembelajaran yang sudah akrab dengan guru-guru seperti Jigsaw, Studen Team Achievement Division, Picture and Picture, model kooperatif, CTL, dan lain-lain. Ada juga model-model pembelajaran yang relatif belum akrab di telinga seperti model Reciprocal Learning, AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition), SAVI, VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic), TAI (Team Assisted Individualy), dan model-model yang lain.
Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Think Find and Say? Model Think Find and Say adalah model pembelajaran yang mengandalkan kemampuan siswa dalam berpikir, menemukan konsep, dan berbagi pengetahuan. Model Think Find and Say (TFS) adalah gabungan dari 3 kata kerja Think (Berpikir), Find (Menemukan) and Say (Mengungkapkan). Model pembelajaran TFS adalah model pembelajaran yang mengedepankan kemampuan siswa dalam berbicara.
Prosedur pembelajaran dengan model TFS ini diawali dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir atau memahami konsep awal materi pembelajaran. Kemudian, siswa diberikan kesempatan untuk menemukan situasi riil atau konstektual yang berkaitan dengan materi pelajaran. Akhirnya setiap siswa diminta untuk mempresentasikan atau mengungkapkan pemahaman mereka sesuai dengan analisis yang dihasilkan dari pemahaman awal dengan kondisi riil. Untuk mempermudah pembelajaran, model TFS ini memanfaatkan alat-alat atau media untuk membantu siswa menelaah materi pembelajaran. alat-alat bantu seperti internet, buku-buku sumber, koran majalah bekas, dan sebagainya.
Dengan menerapkan model TFS dan alat bantu tersebut siswa akan mampu membuktikan teori bahwa siswa bisa memperoleh hasil belajar sebesar 90 persen dengan cara melakukan dan mengatakannya. Proses “melakukan” diaplikasikan dalam kegiatan Find, yaitu menemukan contoh-contoh kondisi riil dari internet, buku-buku, koran dan majalah bekas baik berupa gambar maupun berita. Sedangkan proses “mengatakan” diaplikasikan pada kegiatan Say, yaitu kegiatan presentasi dan tanya jawab antar kelompok.
 Adapun skenario pembelajaran dengan model TFS adalah:
·           Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
·           Siswa mendapatkan penjelasan singkat tentang materi pelajaran
·           Siswa mendapat penjelasan tentang proses pelaksanaan model pembelajaran   Think Find and Say.
·           Membagi kelas menjadi kelompok  kecil yang beranggotakan 3 sampai 4 siswa.
·           Think : Siswa diajak berpikir tentang konsep pembelajaran
·           Find : Masing-masing kelompok berdiskusi menemukan konsep pembelajaran dari berbagai sumber.
·           Say : setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Sedangkan kelompok lain dipersilahkan menyampaikan pertanyaan atau sanggahan.
·           Siswa diminta membuat kesimpulan tentang materi yang sudah didapat
·           Guru menanyakan kepada siswa apakah sudah memahami materi pelajaran.
·           Memberikan soal latihan kepada siswa
·           Evaluasi atau penilaian untuk mengukur ketercapaian tentang tujuan pembelajaran
Semoga tulisan ini bisa menambah literature tentang model pembelajaran. Apabila terdapat beberapa kekurangan, penulis mengharapkan adanya masukan. Selamat mencoba. Wallahu a’lam
BIODATA PENULIS
  1. Nama Lengkap                                    :     Jasman, S,Pd.
  2. NIP                                                     :     19811121 201001 1 013
  3. Pangkat / Golongan                            :     Penata Muda Tk. I /  III b
  4. Jenis Kelamin                                      :     Laki-Laki
  5. Tempat / Tanggal Lahir                       :     Nyelanding, 21 Nopember 1981
  6. Pendidikan  Terakhir dan Jurusan       :     S 1 / Pend. Ekonomi Koperasi
  7. Madrasah/Sekolah  Tempat Tugas      :    
a.       Nama Madrasah/Sekolah              :     SMA Negeri 1 Toboali
b.      Alamat Madrasah                          :     Jl. Puput
c.       Kelurahan / Desa                           :     Toboali
d.      Kecamatan                                    :     Toboali
e.       Kabupaten                                     :     Bangka Selatan
f.       Propinsi                                         :     Kep. Bangka Belitung
8.      Mata Pelajaran                                    :    Ekonomi
9.      Prestasi                                                :    Guru SMA Berprestasi Tingkat Propinsi Kep. Babel 2014
Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Bangka Selatan 2011
Guru Madrasah Teladan Kabupaten Bangka Selatan 2009
10.  Buku                                                   :    Pendidikan Untuk Seumur Hidup
     Pedoman Mudah PTK

0 komentar :

Posting Komentar