Rabu, 02 April 2014

Hari Ini SBY Luncurkan Beasiswa Presiden RI (Mendikbud Jamin Tidak Ada Unsur Politik)

JAKARTA - Menjelang masa baktinya selesai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini mendapatkan kado spesial. Petinggi Partai Demokrat itu hari ini dijadwalkan meluncurkan program Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) yang didanai dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, meskipun beasiswa itu bernama Beasiswa Presiden Republik Indonesia tidak ada maksud untuk mendongkrak pamor SBY.
"Baru kalau namanya Beasiswa Pak SBY," katanya di Jakarta kemarin. Dia menegaskan Kemendikbud tidak memiliki tendensi politik praktis atas penamaan beasiswa itu.

Nuh mengatakan masyarakat boleh protes misalnya Presiden SBY akan bertarung lagi menjadi orang nomor satu di republik ini. Sehingga ada kepentingan untuk mendongkrak pamornya melalui segala cara. Termasuk menggunakan program-program di kementerian. Tetapi menteri asal Surabaya itu mengatakan bahwa Presiden SBY tidak akan maju lagi menjadi presiden dalam Pemilu 2014 ini.
Menurut mantan rektor ITS Surabaya itu, sebutan atau pemakian nama jabatan presiden untuk sebuah program beasiswa itu wajar. Dia mencontohkan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso pernah mendapatkan beasiswa bernama King of Thailand Scholarship. "Jadi beasiswa ini jangan dibawa ke politik-politikan," ujarnya.
Nuh mengatakan seluruh jajaran kementerian Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid kedua, tentu ingin mengakhiri masa jabatannya dengan catatan baik. "Ibaratnya kalau kita tahu besok akan meninggal, pasti akan berbuat kebaikan untuk meninggal secara khusnul khotimah," tutur dia.
Mantan Menkominfo itu juga siap jika nanti Kemendikbud diprotes karena mendongkrak pamor SBY sekaligus Partai Demokrat. "Kalau ada yang protes, nanti nama beasiswanya saya ganti dengan nama dia," katanya sambil bercanda.
Dengan adanya BPRI itu makan semakin banyak jenis beasiswa yang dijalankan oleh LPDP. Sebelumnya LPDP sudah menjalankan program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Data terakhir jumlah penerima BPI sudah ada sekitar 1.500 orang. Anggaran seluruhnya untuk dua jenis program beasiswa itu adalah Rp 500 miliar per tahun. Dana itu merupakan bagian dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan yang berjumlah Rp 15 triliun lebih.
Nuh juga mengomentasi soal surat Presiden SBY untuk seluruh mahasiswa peserta program beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (bidik misi). Surat dari SBY dinilai berbau politis.
Yaitu supaya para peserta bidik misi ini mendukung Partai Demokrat untuk melanjutkan program-program pemerintah saat ini. "Sama sekali tidak berbau politis. Bahkan ada peserta bidik misi yang menangis setelah membaca surat dari Pak SBY itu," papar Nuh. (wan)

Sumber : www.JPNN.com

0 komentar :

Posting Komentar