Maluku Utara (Pinmas)—Perbedaan secara kasat mata antara siswa madrasah dan siswa lainnya ialah nyaris tidak terdengarnya berita tentang tawuran antar siswa madrasah.
Penegasan ini terlihat saat Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan bertanya kepada kepala madrasah yang hadir saat sosialisasi ujian nasional di kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Akhir pekan kemarin (4/4).
“Apakah bapak dan ibu pernah mendengar tawuran yang dilakukan siswa madrasah?” tanya direktur. Serentak para guru dan Kepala Madrasah yang hadir menjawab, “tidak”. Inilah, lanjut Direktur, yang membedakan madrasah dengan pendidikan umum.
Sebab, madrasah selama ini telah berhasil mendidikan dua hal sekaligus yaitu ilmu (intelektual) dan mora (ahlakul karimah).Nur Kholis menjelaskan, bahwa Islam menganjurkan untuk memiliki pengetahuan sekaligus mempunyai tanggungjawab atas ilmu yang dimilikinya.
Misalnya, ketika seorang muslim mempunyai ilmu kehutanan, ia juga harus mampu bertanggungjawab atas dampak yang ditimbulkan dari ilmu tersebut. “Jadi indikator keberhasilan pendidikan di madrasah salah satunya adalah jika mampu mencetak siswa dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan sekaligus bertanggungjawab atas ilmunya” ujarnya.
Terkait dengan eksistensi madrasah yang dalam UUSPN No 20/2003 disebut dengan sekolah umum berciri khas Islam, Nur Kholis berharap agar para guru diharapkan untuk selalu menggali dan mengkaji sekaligus menerapkan teori-teori pengetahuan Islam untuk mengembangkan mutu madrasah. Oleh karenanya penguasaan mata pelajaran umum harus diimbangi dengan penguasaan ilmu-ilmu agama (tafaqquh fiddin).
Untuk diketahui, acara Tatap Muka dan Sosialisasi UN diselenggarakan tersebut dihadiri oleh Pejabat Eselon III dan IV dilingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Kankemenag Kabupaten se-Maluku Utara dan Kepala Madrasah baik negeri maupun sewasta dan sejumlah guru madrasah.Terkait dengan Ujian Nasional, Nur Kholis menyampaikan rasa bangganya atas prestasi siswa madrasah dalam ujian nasional.
“Sudah banyak di beberapa daerah, madrasah yang dalam capaian UN melampau sekolah-sekolah”. Kita perlu terus menerus memupuk semangat para siswa untuk terus berprestasi dan bersaing dengan siswa lainnya. Jadi slogan lebih baik madrasah dan madrasah lebih baik terus kita tanamkan.
Nur Kholis berkomitmen untuk menata manajemen pendidikan madrasah dengan berbasis data agar kita bisa bersaing dengan pendidikan lainnya.
Dalam kapasitasnya mewakili Kepala Kanwil Kemenag Maluku Utara, Drs. H. Amar Manaf, Msi, Kepala Bidang Pendidikan Islam menyampaikan rasa gembiranya atas kedatangan Direktur Pendidikan Madrasah. Amar menyampaikan perkembangan pendidikan Islam utamanya madrasah dan pondok pesantren yang menurutnya berkembang dengan pesat.
Banyak madrasah terutama negeri di Maluku Utara yang menolak siswa didik karena kekurangan ruang kelas. Sementara dalam pendidikan pesantren, saat ini sedang dilakukan rintisan pesantren perbatasan yang berlokasi di Pulau Morote. (ruchman/sholla/mss)
Sumber: www.kemenag.go.id
0 komentar :
Posting Komentar